Sistem pengapian baterai konvensional
Bagian-bagian
sistem pengapian baterai
*baterai
Fungsi:sebagai
arus listrik.
Kunci kontak
(ignition switch)
Fungsi:menghubungkan
dan memutuskan arus listrik baterai ke sirkuit primer.
*kontak
pemutus (breaker point)
Fungsi:menghubungkan
dan memutuskan arus primer terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder.
Kondensator
(condensor)
Fungsi:mencegah
loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat kontak mulai membuka.
Distributor
(delco)
Fungsi:membagi
dan menyalurkan arus tegangan tinggi kesetiap busi sesuai dengan urutan
pengapian
Busi (spark
plug)
Fungsi:meloncatkan
bunga api listrik di antara kedua elektroda di dalam ruang bakar,sehingga
pembakaran dapat dimulai.
Kabel
tegangan tinggi (high tension cord)
Fungsi:untuk
mengalirkan arus bertegangan tinggi yang di bangkitkan oleh koil melalui
distributor ke busi.
Sudut Dwell
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup.
Sudut dwell kecil :
* Waktu penutupan kontak pemutus pendek.
* Arus primer tidak mencapai maksimum.
* Kemampuan pengapian kurang.
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup.
Sudut dwell kecil :
* Waktu penutupan kontak pemutus pendek.
* Arus primer tidak mencapai maksimum.
* Kemampuan pengapian kurang.
Sudut dwel besar :
* Kemampuan pengapian baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu lama.
* Kontak pemutus menjadi panas.
* Kontak pemutus cepat aus.
Kesimpulan :
Besar sudut dwel merupakan kompromis antara kemampuan pengapian dan umur kontak pemutus
a. Celah kontak pemutus kecil Sudut buka kecil
( a ) Sudut Dwel besar
( b ) Kesimpulan : Sudut dwel besar ® celah kontak pemutus kecil.
b. Celah kontak pemutus besar Sudut buka besar.
( a ) Sudut Dwel kecil
( b ) Kesimpulan : Sudut Dwel kecil celah kontak pemutus besar.
Rumus menghitung Dwell :
a. Sudut pengapian 360.
b. jumlah silinder n
b. Sudut dwel 60% x 360/n
Contoh :
Menghitung sudut dwel motor 4 silinder dan 6 silinder.
Motor 4 silinder :
a. Sudut pengapian 360.
b. Jumlah silinder (n) 4
c. Sudut dwel =60% x 360/n= 54 toleransi +- 2..
*sudut dwel = 54 +- 2
= 52 – 56.
Motor 6 silinder :
a. Sudut pengapian 360
b. Jumlah silinder (n) 6
c. Sudut dwel =60% x 360/n= 36 toleransi +- 2..
*sudut dwel = 36 +- 2.
= 34 – 38.
Motor 8 silinder :
a. Sudut pengapian 360
b. Jumlah silinder (n) 8
c. Sudut dwell =60% x 360/n=
27 toleransi +- 2
*sudut dwell = 27 +- 2
= 25 - 29
disusun oleh:agung nuryanto
* Kemampuan pengapian baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu lama.
* Kontak pemutus menjadi panas.
* Kontak pemutus cepat aus.
Kesimpulan :
Besar sudut dwel merupakan kompromis antara kemampuan pengapian dan umur kontak pemutus
a. Celah kontak pemutus kecil Sudut buka kecil
( a ) Sudut Dwel besar
( b ) Kesimpulan : Sudut dwel besar ® celah kontak pemutus kecil.
b. Celah kontak pemutus besar Sudut buka besar.
( a ) Sudut Dwel kecil
( b ) Kesimpulan : Sudut Dwel kecil celah kontak pemutus besar.
Rumus menghitung Dwell :
a. Sudut pengapian 360.
b. jumlah silinder n
b. Sudut dwel 60% x 360/n
Contoh :
Menghitung sudut dwel motor 4 silinder dan 6 silinder.
Motor 4 silinder :
a. Sudut pengapian 360.
b. Jumlah silinder (n) 4
c. Sudut dwel =60% x 360/n= 54 toleransi +- 2..
*sudut dwel = 54 +- 2
= 52 – 56.
Motor 6 silinder :
a. Sudut pengapian 360
b. Jumlah silinder (n) 6
c. Sudut dwel =60% x 360/n= 36 toleransi +- 2..
*sudut dwel = 36 +- 2.
= 34 – 38.
Motor 8 silinder :
a. Sudut pengapian 360
b. Jumlah silinder (n) 8
c. Sudut dwell =60% x 360/n=
27 toleransi +- 2
*sudut dwell = 27 +- 2
= 25 - 29
disusun oleh:agung nuryanto
0 komentar:
Posting Komentar