Minggu, 06 April 2014

sistem listrik otomotif

Sistem pengapian baterai konvensional
Bagian-bagian sistem pengapian baterai
*baterai
Fungsi:sebagai arus listrik.
Kunci kontak (ignition switch)
Fungsi:menghubungkan dan memutuskan arus listrik baterai ke sirkuit primer.
*kontak pemutus (breaker point)
Fungsi:menghubungkan dan memutuskan arus primer terjadi induksi tegangan  tinggi pada sirkuit sekunder.
Kondensator (condensor)
Fungsi:mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat kontak mulai membuka.
Distributor (delco)
Fungsi:membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi kesetiap busi sesuai dengan urutan pengapian
Busi (spark plug)
Fungsi:meloncatkan bunga api listrik di antara kedua elektroda di dalam ruang bakar,sehingga pembakaran dapat dimulai.
Kabel tegangan tinggi (high tension cord)
Fungsi:untuk mengalirkan arus bertegangan tinggi yang di bangkitkan oleh koil melalui distributor ke busi.
Sudut Dwell
Kemampuan pengapian ditentukan oleh kuat arus primer. Untuk mencapai arus primer maksimum, diperlukan waktu pemutusan kontak pemutus yang cukup.

Sudut dwell kecil :
* Waktu penutupan kontak pemutus pendek.
* Arus primer tidak mencapai maksimum.
* Kemampuan pengapian kurang.


Sudut dwel besar :

* Kemampuan pengapian baik, tetapi waktu mengalir arus terlalu lama.
* Kontak pemutus menjadi panas.
* Kontak pemutus cepat aus.

Kesimpulan :
Besar sudut dwel merupakan kompromis antara kemampuan pengapian dan umur kontak pemutus

a. Celah kontak pemutus kecil Sudut buka kecil
( a ) Sudut Dwel besar
( b ) Kesimpulan : Sudut dwel besar ® celah kontak pemutus kecil.

b. Celah kontak pemutus besar Sudut buka besar.
( a ) Sudut Dwel kecil
( b ) Kesimpulan : Sudut Dwel kecil celah kontak pemutus besar.

Rumus menghitung Dwell :

a. Sudut pengapian 360.
b. jumlah silinder n
b. Sudut dwel 60% x 360/n

Contoh :

Menghitung sudut dwel motor 4 silinder dan 6 silinder.

Motor 4 silinder :
a. Sudut pengapian 360.

b. Jumlah silinder (n) 4

c. Sudut dwel =60% x 360/n= 54 toleransi +- 2..
*sudut dwel = 54 +- 2
= 52 – 56.

Motor 6 silinder :
a. Sudut pengapian 360

b. Jumlah silinder (n) 6

c. Sudut dwel =60% x 360/n= 36 toleransi +- 2..
*sudut dwel = 36 +- 2.
= 34 – 38.



Motor 8 silinder :

a. Sudut pengapian 360

b. Jumlah silinder (n) 8

c. Sudut dwell =60% x 360/n=
27 toleransi +- 2
*sudut dwell = 27 +- 2
= 25 - 29

disusun oleh:agung nuryanto

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.